Banyak
sekali muncul pertanyaan bagaimana cara melakukan pemisahan queue
untuk trafik internet internasional dan trafik ke internet Indonesia
(OpenIXP dan IIX). Di internet sebetulnya sudah ada beberapa website
yang menampilkan cara pemisahan ini, tapi kami akan coba menampilkan
kembali sesederhana mungkin supaya mudah diikuti.
Pada artikel ini, kami mengasumsikan bahwa:
Jika ada parameter di atas yang berbeda dengan kondisi Anda di
lapangan, maka konfigurasi yang ada di artikel ini harus Anda
modifikasi sesuai dengan konfigurasi network Anda.
Pengaturan Dasar
Berikut ini adalah diagram network dan asumsi IP Address yang akan digunakan dalam contoh ini. Untuk mempermudah pemberian contoh, kami mengupdate nama masing-masing interface sesuai dengan tugasnya masing-masing.
Karena klien menggunakan IP private, maka kita harus melakukan fungsi src-nat seperti contoh berikut.
CEK: Pastikan semua konfigurasi telah berfungsi baik. Lakukanlah ping (baik dari router maupun dari klien) ke luar network Anda secara bergantian.
Pengaturan IP Address List
Mulai
Mikrotik RouterOS versi 2.9, dikenal dengan fitur yang disebut IP
Address List. Fitur ini adalah pengelompokan IP Address tertentu dan
setiap IP Address tersebut bisa kita namai. Kelompok ini bisa digunakan
sebagai parameter dalam mangle, firewall filter, nat, ataupun queue. Mikrotik Indonesia telah menyediakan daftar IP Address yang diadvertise di OpenIXP dan IIX, yang bisa didownload dengan bebas di URL: http://www.mikrotik.co.id/getfile.php?nf=nice.rsc File nice.rsc ini dibuat secara otomatis di server Mikrotik Indonesia setiap jam, dan merupakan data yang telah dioptimalkan untuk menghilangkan duplikasi entri dan tumpang tindih subnet. Saat ini jumlah baris pada script tersebut berkisar 7000 baris. Contoh isi file nice.rsc :
Proses upload ini dapat juga dilakukan secara otomatis jika Anda memiliki pengetahuan scripting. Misalnya Anda membuat shell script pada Linux untuk melakukan download secara otomatis dan mengupload file secara otomatis setiap pk 06.00 pagi. Kemudian Anda tinggal membuat scheduler pada router untuk melakukan import file. Jika Anda menggunakan RouterOS versi 3.x, proses update juga dapat dilakukan secara otomatis. Perintah yang perlu dibuat adalah :
Pengaturan Mangle
Langkah
selanjutnya adalah membuat mangle. Kita perlu membuat 1 buah connection
mark dan 2 buah packet mark, masing-masing untuk trafik internasional
dan lokal.
Jika Anda menggunakan web-proxy internal dan melakukan redirecting trafic, maka Anda membuat 2 buah rule tambahan seperti contoh di bawah ini (rule tambahan yang tercetak tebal).
Pengaturan Simple Queue
Untuk setiap client, kita harus membuat 2 buah rule simple queue. Pada
contoh berikut ini, kita akan melakukan limitasi untuk IP client
192.168.0.2/32, dan kita akan memberikan limitasi iix (up/down) sebesar
64k/256k, dan untuk internasional sebesar (up/down) 32k/128k. [admin@MikroTik]> /queue simple pr Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic 0 name="client02-iix" target-addresses=192.168.0.2/32 dst-address=0.0.0.0/0 interface=all parent=none packet-marks=packet-iix direction=both priority=8 queue=default-small/default-small limit-at=0/0 max-limit=64000/256000 total-queue=default-small 1 name="client02-intl" target-addresses=192.168.0.2/32 dst-address=0.0.0.0/0 interface=all parent=none packet-marks=packet-intl direction=both priority=8 queue=default-small/default-small limit-at=0/0 max-limit=32000/128000 total-queue=default-small
Pengecekan Akhir
Setelah
selesai, lakukanlah pengecekan dengan melakukan akses ke situs lokal
maupun ke situs internasional, dan perhatikanlah counter baik pada
firewall mangle maupun pada simple queue.
Anda juga dapat mengembangkan queue type menggunakan pcq sehingga trafik pada setiap client dapat tersebar secara merata.
Semoga bermanfaat
Sumber : http://mikrotik.co.id
|
Minggu, 01 April 2012
Simple Queue, Memisah Bandwidth Lokal dan Internasional di Mikrotik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar